CANGKIR YANG CANTIK

Diposting oleh adi_true | Senin, September 07, 2009 | | 0 komentar »

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah
toko suvenir untuk mencari
hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka
tertuju kepada sebuah cangkir
yang cantik.
"Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada
suaminya. "Kau benar, inilah
cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si
kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba
cangkir yang dimaksud
berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu
diketahui bahwa aku
dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang
dikagumi, aku hanyalah
seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun
suatu hari ada seorang
pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke
sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku
merasa pusing. Stop ! Stop !
Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !"
lalu ia mulai menyodok
dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop !
teriakku lagi. Tapi orang ini
masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan
teriakanku. Bahkan lebih buruk
lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas !
Panas ! Teriakku dengan
keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang
ini berkata "belum !"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan
membiarkan aku sampai
dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh
ternyata belum. Setelah
dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda
dan dan ia mulai mewarnai
aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku
berteriak.

Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan
aku kepada seorang pria dan
ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih
panas dari sebelumnya!
Tolong! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis
aku berteriak
sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan
teriakanku.Ia terus
membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku
dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik
mengangkatku dan
menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku.
Aku terkejut sekali. Aku
hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri
sebuah cangkir yang
begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku
yang lalu menjadi sirna
tatkala kulihat diriku.

Renungan :

Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat
Tuhan membentuk kita,
tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan,
dan banyak air mata.Tetapi
inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah
kita supaya menjadi cantik
dan memancarkan kemuliaan-Nya.

"Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu
jatuh ke dalam berbagai
pencobaan, sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap
kita menghasilkan
ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh
buah yang matang supaya
Anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan
suatu apapun."

Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan
kecil hati, karena Dia
sedang membentuk Anda. Bentukan-bentukan ini
memang menyakitkan tetapi
setelah semua proses itu selesai, Anda akan
melihat betapa cantiknya Tuhan
membentuk Anda.
Sumber : Tidak Diketahui

0 komentar